Perbedaan ini bagaikan warna pelangi yang tak sama tapi membuat corak yang sangat indah.
Mempunyai satu tujuan dan satu arah.
Kau lah sahabat, tertulis banyak cerita dari karakter yang berbeda. Selalu ada masalah dibalik tawa kita.
Terkadang seperti surya yang bisa kalah dengan segumpalan awan yang tak sebanding dengannya. Dan kadang pula seperti awan yang tidak bisa mengendalikan diri untuk mengalahkan surya.
Itu semua kita dapat dari orang yang bernama sahabat. Ntah kapan kita mengenalnya, kapan kita dekat dengannya, dan kapan juga kita memberinya nama.
Hanya karna dua komponen penyusun yang begitu sederhana, yaitu berbagi dan bersama.
Bahagia sebagai alat penyatu, dan cinta sebagai alat pengikat.
Semua terungkap dalam waktu ketika mata sama-sama menatap. Saling mengerti dan memahami membuat kita jatuh dalam sebuah kata percaya.
Kau dan aku menjadi kita. Tak ada pandangan kekurangan sekalipun itu sekecil pasir. Dan tak ada kata salah walau tergelincir konflik masalah. Titik dimana hati kita berbicara tentang begitu butuhnya kita terhadap orang untuk berbagi ceirta.
ITULAH SAHABAT
Tapi semua itu berubah saat tujuan menjadi dua arah. Berbalik ke TImur dan Barat dengan meninggalkan titik tengah. Tawa membuat masalah, dan masalah membuat tawa. Masa dimana hati benar-benar menjadi kodrat aslinya, yaitu merasakan tanpa memiliki pikiran. Rasa yang terasa tanpa merasakan apa yang sahabat kita rasakan.
Bahagia sirna oleh sebuah kata benci yang begitu menyiksa. Perasaan benci yang datang dari diri sendiri membuat cinta terkupas dan bahagia terlepas.
Mengapa? Bagaimana? Apa?
hanya ada satu jawaban untuk semua pertanyaan.
Karakter yang berbeda membuat kita bersatu bersama. Tapi jalan yang berbeda membuat kita berlainan arah.
Hanya satu yang mampu menyelesaikannya.
Mencoba jujur untuk terbuka akan membangkitkan rasa mengerti dan memahami, membuat pandangan mata kembali memancarkan sinar terangnya. Sinar dengan berbagai alasan untuk satu buah unkapan,
kalau kita saling membutuhkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar