Senin, 05 Agustus 2013

Rasa Rindu yang Terkubur di Malam Kehilangan

Mata itu benar-benar mata ajaib yang pernah aku lihat. Seolah memancarkan cahaya yang entah kenapa membuat aku salah tingkah untuk melakukan sesuatu. Dengan berkulit putih dan bermata sipit dia menyapa ku, "Hai kak dil". Yah, itulah dia Fanita. Gadis manis yang santun. Yang pernah mengukirkan cintanya di dinding cerita hatiku.
Dengan diawali tanggal 5 Mei 2012 kami menjalin hubungan, benar-benar terasa indah dan menyenangkan. Sampai saat ini, saat kami telah menjalani hubungan selama 15 bulan, masih tak sanggup lidah ini melontarkan kata-kata bosan.
kenapa? karna kami merasa sudah benar-benar saling memiliki. Sudah mulai mengenal apa itu cinta. Cinta yg tumbuh dan berkembang dengan periode waktu. bukan lah cinta yang tumbuh dengan sendirinya tanpa mengetahui alasan mencintainya.
Tapi perjalanan cinta bukanlah hanya sekedar waktu yang bergulir. Melainkan perjalanan cinta yang berjalan layaknya siklus kehidupan. Tak selamanya bisa bahagia, dan Tak selamanya merasakan derita. Terkadang ada bahagia dibalik derita, dan ada derita dibalik bahagia.
Benar-benar perjalanan yang berat untuk ditempuh dengan kaki yang terkadang merasa lelah.
Belum lagi permasalahan jumpa yang sangat membuat hati gundah, Rindu bukanlah hal yg sepele yang bisa kita hadapi dengan sebuah kesibukan. Rindu itu titik dimana kita akan mencapainya saat perjalanan yang kita tempuh membuat jarak antara didepan dan dibelakang, merasa jauh dan seolah tak bisa dicapai lagi saat lelah yg menghampiri benar-benar bergelantung di kaki.
Tapi apa yang terjadi?
saat kaki ini berusaha melepaskan rasa lelah, dan mencoba untuk berlari kedepan dengan menggapai rasa rindu. Tiba-tiba petir dan gempa bumi yang sangat dahsyat berkumandang
bebatuan yang sangat keras bergelinding, sampai saatnya bertumpuk dan mengubur rasa rindu itu dalam dalam.
yah, disaat rasa rindu itu tersirat dipikiran dan hati masing-masing. muncul masalah besar di malam yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya.
malam yang selalu terasa indah di malam-malam sebelumnya. Malam yang selalu terdesir rasa cinta yang tak pernah lupa. Kini telah menjadi suatu kenangan untuk malam yang suram dan mengerikan.
Malam yang penuh dengan tetesan air mata kehilangan.
5 agustus 2013, terimakasih fanita.
kehadiran mu sungguh bermakna dan telah mengubah segalanya.
tetaplah dihati aku sampai aku menemukanmu dan memiliki mu kembali untuk jangka waktu yg lama.
yaitu SELAMANYA.
Aku Cinta Kamu Fanita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar